flash

Minggu, 05 Juni 2011

indonesia akan menjadi negara terkuat di tahun 2025

Senin, 24 November 2008 | 12:03 WIB
WASHINGTON, SENIN – Dewan Intelijen Nasional Amerika Serikat (National Intelligence Council – NIC), bersama dengan 16 badan intelijen lain di negara itu, menganalisa, dalam 15 tahun mendatang Turki akan jadi negara kuat yang memadukan kekuatan Islam dan nasionalis. Turki bakal menjadi model untuk mempercepat modernisasi negara-negara di Timur Tengah.
Turki mungkin akan memegang lebih banyak peran secara ekonomi dan politik di dunia internasional pada 2025, namun negara itu akan menjadi lebih Islami dan Nasionalis. Analisa itu tertuang dalam satu laporan baru-baru ini yang berjudul “Global Trends 2025″ yang disiarkan Kamis (20/11) lalu.
Laporan itu mengatakan, pengaruh AS akan mulai turun pada 15 hingga 20 tahun mendatang, sementara China dan India akan memperkuat posisi mereka. Adapun pengaruh Rusia diramalkan akan naik dan turun. NIC meramalkan, di kalangan negara Muslim yang akan memiliki kekuatan politik dan ekonomi dalam 15 tahun mendatang adalah Iran, Indonesia dan Turki.
“Turki sangat mungkin akan menuju perpaduan kekuatan Islam dan nasionalis, bakal menjadi model untuk mempercepat modernisasi negara-negara di Timur Tengah,” kata laporan itu.
Disebutkan, sekularisme di Timur Tengah akan menyurut sejalan dengan percontohan Turki. “Di Timur Tengah, sekularisme — yang juga dianggap sebagai bagian integral model Barat — mungkin menurun secara tajam karena partai-partai Islam mendominasi dan menguasai pemerintahan,” katanya.
Sumber : kompas.com
Laporan NIC : Indonesia menjadi Negara Kuat pada tahun 2025
Laporan “Global Trends 2025” NIC (Dewan Intelijen Nasional – lembaga independen pemerintah) bersama 16 badan intelijen Amerika Serikat memprediksikan dunia dalam 2 dekade ke depan ditandai melemahnya pengaruh Amerika Serikat, kekurangan sumber daya alam dan pertumbuhan penduduk. Khusus dikalangan negara Muslim, NIC meramalkan negara yang akan memiliki kekuatan politik dan ekonomi dalam 15 tahun mendatang adalah Iran, Indonesia, dan Turki. Laporan itu dirilis pada tanggal 20 November 2008.
Pengaruh Amerika Serikat
NIC memprediksikan ditahun 2025, pengaruh hegemoni Amerika Serikat akan berkurang. Amerika masih dominan di bidang militer. Sedangkan di bidang teknologi dan sains, profilerasi sistem pertahanan akan berkurang.
Amerika masih berperan penting sebagai “penyimbang kekuatan regional” di Timur Tengah dan Asia, meskipun belakangan ini muncul reaksi anti-Amerika. Termasuk juga peran militer Amerika dalam memerangi teroris. Kekuatan Amerika akan memudar seiring meningkatnya kekuatan negara baru yakni China, Rusia dan China.
Prediksi ini sesuai dengan ramalan Arnold Toynbee, sejarawan Inggris ternama satu abad yang lalu, dia mengatakan bahwa abad 19 adalah abad Inggris, abad 20 adalah abad Amerika dan abad 21 adalah abad China. Di abad 21, pengaruh Amerika mirip dengan pengaruh Inggris di abad 20. Ramalan Toynbee diperoleh dari hasil riset sepanjang hidupnya berdasarkan sejarah dunia dan perubahan budaya.
Barat vs Timur
Trend peningkatan kesejahteraan dan kekuatan ekonomi global saat ini sedang bergeser dari negara Barat ke Timur, dan trend ini akan berlanjut terus.
Rusia, China, India dan Brasil adalah negara-negara yang tumbuh pesat karena peningkatan harga komoditas pasar dan harga minyak. Industri-industri jasa dan manafuktur dipindahkan dari Barat ke Asia serta panen dolar oleh negara Teluk (Timur Tengah) dan Rusia karena kebutuhan “emas hitam” yang terus meningkat.
Tidak ada negara yang dapat menyamai level dari pertumbuhan China, India atau Rusia serta begitu juga tidak ada negara yang menyamai pengaruh global dari ketiga negara tersebut.
China dipastikan memiliki pengaruh global yang jauh lebih kuat dalam 2 dekade mendatang dibanding negara-negara lain. Jika trend saat ini tetap berlanjut, tahun 2025 China akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar ke-2 dan memiliki militernya yang ‘disegani’.
Negara Muslim
Badan Intelijen Amerika tersebut memprediksikan bahwa dalam 15 tahun mendatang, Turki mengalami perpaduan kekuatan Islam dan nasionalis, yang bakal menjadi model untuk mempercepat modernisasi negara-negara di Timur Tengah. “Turki sangat mungkin akan menuju perpaduan kekuatan Islam dan nasionalis, bakal menjadi model untuk mempercepat modernisasi negara-negara di Timur Tengah,” kata laporan itu.
Diantara negara-negara muslim, NIC meramalkan Iran, Indonesia dan Turki akan memiliki kekuatan politik dan ekonomi yang kuat dalam 15 tahun mendatang.
Turki akan memegang lebih banyak peran secara ekonomi dan politik di dunia internasional pada 2025, namun negara itu akan menjadi lebih Islami dan Nasionalis. NIC mengatakan pihaknya memperkirakan sekularisme di Timur Tengah akan menyurut sejalan dengan percontohan Turki.
“Di Timur Tengah, sekularisme — yang juga dianggap sebagai bagian integral model Barat – mungkin menurun secara tajam karena partai-partai Islam mendominasi dan menguasai pemerintahan,” katanya.
“Turki saat ini, kami dapat melihat Islamisasi meningkat dan sangat menekankan pertumbuhan ekonomi dan modernisasi,” katanya.
Air dan Makanan
Bank Dunia memprediksikan permintaan sumber pangan akan meningkat 50% di tahun 2030, sebagai dampak peningkatan populasi dunia dan meningkatnya standar hidup serta perubahan pola konsumsi kaum menengah yang mengikuti ala Barat.
Sedangkan dalam ketersedian air bersih, jumlah negara yang kekurangan pasokan air bersih meningkat dari 23 negara (600 juta penduduk) saat ini menjadi 36 negara (1,4 milyar penduduk) di tahun 2025.
Kelangkaan air akan bertambah rawan di daerah Asia dan Timur Tengah. Hal ini akan menjadi persoalan utama dan kerjasama dalam menangani sumber air bersih menjadi lebih serius (hal sulit) di dalam maupun antar negara.
Dan juga, jika para pemimpin dunia memutuskan untuk menguasai sumber energi untuk keamanan domestik, maka pertikaian antar negara sudah tidak dapat dihindar lagi.
Prediksi dan Kesimpulan
Beberapa aspek lain yang dirilis oleh NIC mengenai trend perkembangan dunia hingga tahun 2025 yakni mengenai teroris, isu senjata nuklir, perkembangan situasi dan kondisi negara Afrika, penyakit yang berbahaya dan trend teknologi.
Jauh sebelum hasil rilis dari NIC, beberapa ahli juga telah memprediksikan kejatuhan negara-negara Barat, yang diikuti kebangkitan negara Timur. Kekuatan dunia akan kembali lagi ke asalnya, yakni Peradaban Sungai Huang Ho (China), Peradaban Hindustan (India) dan Peradaban Eufrat dan Tigris (Iran, Turki seharusnya Irak).
Arus pergeseran global ini semakin cepat bergerak, setelah negara seperti China, Rusia, India, Iran, Brasil, Venezuela, melaksanakan kebijakan pemerintah yang lebih mementingkan kepentingan negara dan usaha rakyat, daripada kepentingan perusahaan besar. Mereka membangun negara dengan landasan nasionalisme, dan secara ketat memproteksi liberalisme kapitalis yang didengung-dengunkan oleh Amerika dan sekutunya.
China memproteksi investasi perusahaan MNC sehingga tidak secara bebas (liberal) menguasai sektor-sektor utama negara (yang menguasai kepentingan hajat orang banyak). Begitu juga mental orang India yang bangga dengan produk mereka (terus meningkatkan nilai produk), mendorong industri rakyat dan edukasi menggunakan produk dalam negeri (swadhesi) yang telah dirintis oleh founding father nya – Mahatma Gandhi. Begitu juga kesatuan rakyat Iran mendukung kemandirian dan tidak tunduk dengan kekuatan Amerika. Hal yang serupa dengan rakyat Amerika Latin, seperti pemimpin Hugo Chavez,
Sumber : nusantaranews.wordpress.com

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar jika artikel ini bermanfaat dan maaf komentar yang macam - macam saya hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

7 icons - playboy

scary funy

mengemudi di bangku